vektor, dalam matematika, adalah besaran yang memiliki besar dan arah tetapi tidak memiliki posisi. digambarkan dengan ruas garis yang ujungnya berupa panah untuk menunjukkan arah.
Dalam ilmu pasti, terutama matematika kita perlu tahu konversi (hubungan antar satuan). Sebenarnya di dunia kita akan menjumpai banyak ragam satuan yang dipakai di suatu negara atau suatu daerah. Akan tetapi ada satuan yang dipakai umum atau sebagai standar yang disebut satuan baku. Berikut adalah beberapa satuan baku yang kita pelajari untuk tingkatan Sekolah Dasar. Yang akan kita bahas disini adalah : A. Satuan Waktu B. Satuan Panjang C. Satuan Luas D. Satuan Volume E. Satuan Berat F. Satuan Kuantitas Selanjutnya : Hubungan Satuan Waktu, Panjang, Berat dan Kuantitas Kemudian Coba Juga soal-soal latihan berikut : Soal Satuan Ukuran Waktu Soal Satuan Ukuran Berat Soal Satuan Ukuran Jumlah (Kuantitas) Tag: hubungan antar satuan berat hubungan antar satuan kuantitas hubungan antar satuan panjang satuan kuantitas berat satuan kuantitas lengkap soal satuan kuantitas satuan panjang dan berat makalah satuan panjang dan berat Baru dan Penting dibaca Soal Matrix 3x3 Trigonometri Analitika
Dalam Bahan Tambahan Makanan Bimbel Jakarta Timur mencoba menjelaskan secara rinci mengenai tambahan makanan yang sehat bergizi hingga yang berbahaya. Bahan Tambahan Makanan, adalah bahan yang digunakan dalam jumlah tertentu, yang bertujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur maupun memperpanjang daya simpan. Bahan tambahan makanan ada yang mengandung nilai gizi ada yang tidak, ada yang dibuat dari bahan alami dan ada yang dari bahan sintetis. Bahan tambahan makanan ada yang diizinkan, dimana sudah ditentukan jumlah pemakaiannya oleh pemerintah atau lembaga pangan. Ada juga bahan tambahan makanan yang tidak diizinkan karena setelah diteliti ternyata dapat membahayakan kesehatan. Bahkan bahan yang diizinkanpun harus memperhatikan batasan penggunaannya karena tubuh manusia memiliki batasan menahan kandungan suatu bahan. 1. Antioksidan Antioksidan merupakan molekul yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi molekul lain. Oksidasi adalah reaksi kimia yang dapat m
Fluida adalah zat yang mudah mengalir, dalam hal ini yang termasuk fluida adalah zat cair dan gas. Fluida dinamis adalah fluida yang sedang bergerak atau sedang mengalir.
Untuk menghadapi UTS/PTS Matematika kelas 9 semester 1. Soal-soal berkaitan Perpangkatan dan bentuk Akar serta Persamaan Dan Fungsi Kuadrat. Kami sertakan kunci kuadrat agar siswa dapat mencocokkan jawabannya. 1. 3 6 x (¹/₉) 2 x 27 2 = a. 3 11 b. 3 10 c. 3 8 d. 3 7 2. 2³ x 3 ³ x 5 ³ = a.10 ³ b. 11 ³ c. 24 ³ d. 30 ³ 3. (2m 2 ) 3 = a. 2m 5 b. 6m 5 c. 8m 6 d. 8m 5 4. Jika 2 x + 8 =1024, maka x=…. a. -2 b. 0 c. 1 d. 2 Baca juga : Soal Latihan Perpangkatan Dan Bentuk Aka r 5. Nilai dari 7 √ 3 + √ 108 – 2 √48 adalah….. a. 4√3 b. 5√3 c. 6√3 d, 7√3 Lanjutkan ke nomer berikutnya : Soal UTS/PTS Matematika Kelas 9 Semester 1 Tag: soal uts matematika kelas 9 semester 1 dan kunci jawaban kunci jawaban uts matematika kelas 9 semester 1 2021 soal uts matematika kelas 9 semester 1 pdf pts matematika kelas 9 semeste
Dalam membahas Asam, Basa Dan Garam Dalam Kehidupan Sehari hari Bimbel Jakarta Timur menjelaskan bahwa Asam, basa dan garam banyak dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa asam, basa dan garam selain terdapat secara alami di alam seperti asam sitrat dalam jeruk, senyawa-senyawa ini secara luas dimanfaatkan untuk industri serta keperluan sehari-hari. Sebenarnya kita dapat mengenali zat tersebut dari rasanya akan tetapi cara itu sebaiknya dihindari untuk senyawa yang bersifat kuat karena selain beracun juga dapat melukai. Di laboratorium kita mengidentifikasinya menggunakan kertas lakmus, indikator alami ataupun pH meter. Kekuatan asam basa suatu zat ditentukan dari nilai pH nya yaitu derajat keasaman zat. Untuk zat asam memiliki ph <7, semakin kecil nilai pH-nya maka zat tersebut merupakan asam kuat. Sebaliknya zat yang bersifat basa memiliki pH > 7, semakin besar nilai pH menunjukkan makin kuat sifat basa. Untuk zat yang bersifat netral atau garam maka pH-nya 土 7.
Dalam GERAK LURUS (Materi SMP) Bimbel Jakarta Timur akan menjelaskan secara tuntas tentang Gerak Lurus secara Teori, Rumus, contoh soal dan Pembahasan Benda dikatakan bergerak jika kedudukannya berubah terhadap titik acuan titik acuan yaitu titik awal benda atau titik tempat pengamat berada. Dilihat dari pengamat maka sebuah benda yang bergerak dapat mengalami gerak relatif atau gerak semu. Gerak dikatakan relatif karena bergantung pengamat yang dijadikan acuan. Contohnya adalah jika kamu berada di dalam kendaraan yang sedang berjalan maka kamu tidak bergerak terhadap kendaraan, tetapi kamu bergerak terhadap pohon-pohon atau orang yang ada di jalan. Sedangkan gerak semu yaitu benda yang sebenarnya diam tapi seolah-olah bergerak. Contoh dari gerak semu adalah bulan, ketika kita berjalan di malam hari akan terlihat seolah-olah bulan mengikuti kita padahal sebenarnya bulan tetap di posisinya. Gerak benda dapat berupa gerak lurus, gerak melingkar ataupun gerak parabola. akan tetapi untuk
Dalam Artikel Suhu Dan Kalor (Materi SMU) Bimbel Jakarta Timur akan menjelaskan secara lengkap yang berhubungan dengan Suhu dan Kalor
Suhu atau temperaturyaitu derajat panas atau kuantitas panas suatu benda. Alat untuk mengukur suhu adalah termometer, berupa pipa kapiler yang terbuat dari kaca dan berisi raksa atau alkohol.
Hubungan antara skala termometer dengan perbandingan suhu yang satu dengan yang lain dapat ditentukan seperti berikut :
Pada umumnya suatu zat jika menerima kalor akan mengalami penambahan kuantitas atau pemuaian, sedangkan ketika melepas kalor akan menyusut.
Pada zat padat, pemuaian bisa merupakan muai panjang, muai luas ataupun muai volume. Gejala pemuaian zat padat dapat diukur dengan alat Musschenbroek.
Muai Panjang
ΔL=Lo. α. ΔT atau L=Lo (1+ α. ΔT)
Lo=panjang mula-mula (m)
ΔL=perubahan panjang (m)
α =koefisien muai panjang (/K atau /℃)
ΔT=perubahan suhu (K atau ℃)
L =panjang akhir (m)
Muai Luas
ΔA=Ao. β. ΔT atau A=Ao (1+ β. ΔT)
dimanaβ=2.α
Ao=luas mula-mula (m²)
ΔA=perubahan luas (m²)
β=koefisien muai luas (/K atau /℃)
ΔT=perubahan suhu (K atau ℃)
A =luas akhir (m²)
Muai Volume
ΔV=Vo. ɣ. ΔT atau V=Vo (1+ ɣ. ΔT)
dimana ɣ =3.α
Vo=volume mula-mula (m³)
ΔV=perubahan volume (m³)
ɣ =koefisien muai volume (/K atau /℃)
ΔT=perubahan suhu (K atau ℃)
V=volume akhir (m³)
Zat cair hanya memiliki muai ruang atau muai luas yang rumusnya sama dengan muai volume pada zat padat. Secara umum zat cair memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Akan tetapi berbeda dengan air, jika dipanaskan dari suhu 0℃ sampai 4℃ air akan menyusut. Setelah 4℃ jika terus dipanaskan maka akan memuai seperti umumnya zat yang lain. Hal khusus pada air ini disebut sifat anomali air.
Zat yang berbentuk gas juga mengalami muai ruang. Besar koefisien muai volume untuk semua jenis gas adalah sama, yaitu :
ɣ =1/273℃
Pada pemuaian gas, berlaku hukum Boyle-Gay Lussac yang berbunyi,
Perbandingan antara hasil kali tekanan dan volume gas dengan suhu mutlaknya (satuan Kelvin) adalah konstan.
P1 . V1 =P2 . V2 T1 T2
P1=tekanan awal (atm)
V1=volume awal (liter)
T1=suhu awal (K)
P2=tekanan akhir (atm)
V2=volume akhir (liter)
T2=suhu akhir (K)
Tekanan dapat mempengaruhi wujud zat, antara lain:
- menurunkan titik lebur suatu benda
- menaikkan titik didih suatu benda
Kalor
Kalor adalah bentuk energi panas yang dapat berpindah dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Kalor jika diberikan pada benda/zat maka dapat menaikkan suhu benda ataupun merubah wujud benda. Jika kalor dilepaskan dari suatu benda/zat maka dapat menyebabkan turunnya suhu benda ataupun merubah wujudnya.
Besarnya kalor yang diserap atau diterima dapat ditentukan dengan rumus berikut;
Q=m.c.ΔT atau Q=C.ΔT atau Q=m.L
Q=jumlah kalor yang diserp/dilepas (joule atau kalori)
m=massa (kg atau gram)
c=kalor jenis (joule/kg.℃ atau kal/g. ℃)
ΔT=perubahan suhu (℃)
C=kapasitas kalor (joule/℃ atau kal/ ℃)
L=kalor laten/kalor lebur/kalor uap (joule/kg atau kal/gram)
Asas Black
Pada pencampuran dua zat terjadi proses pelepasan kalor dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah yang menyerap kalor tersebut. proses ini terus berlangsung sampai dicapai keseimbangan dimana kedua beda memiliki suhu yang sama. pada proses ini berlaku asas Black dimana jumlah kalor yang dilepaskan sama dengan jumlah kalor yang diterima.
ΣQlepas=ΣQterima
Perpindahan Kalor
Kalor dapat berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Perpindahan kalor dapat terjadi secara konduksi, konveksi ataupun radiasi.
Perpindahan kalor secara konduksi (rambatan/hantaran) adalah perpindahan kalor melalui zat perantara tetapi tanpa adanya perpindahan partikel-partikel pada zat perantara tersebut. Konduksi biasanya terjadi pada zat padat atau logam. Contoh konduksi adalah jika kita memanaskan sendok pada salah satu ujungnya maka kalor akan merambat sehingga ujung yang lain juga akan segera terasa panas.
Besar kalor yang merambat tiap satuan waktu dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
Q = k.A.ΔTatau H= k.A.ΔT t L L
H=Q/t =hantaran kalor=laju kalor secara konduksi (Joule/s)
k=koefisien konduksi termal (Joule/s.m.℃)
A=luas penampang melintang (m²)
ΔT=perubahan suhu (℃)
L=panjang penghantar (m)
Perpindahan kalor secara konveksi (aliran) disebabkan adanya perbedaan massa jenis sehingga partikel-partikel zat perantara ikut berpindah. Konveksi biasanya terjadi pada fluida (cairan atau gas).
Pada pemanasan air dalam bejana, air yang berada dibawah mengalami pemanasan lebih dulu. Pemanasan menyebabkan kerapatan partikel-partikel air berkurang sehingga massa jenisnya lebih kecil dari air bagian atas yang tidak terkena pemanasan. Air dengan massa jenis lebih kecil ini mengalir ke atas sedangkan air yang massa jenisnya lebih besar yaitu yang masih dingin akan pindah kebawah. Proses ini berlangsung terus selama pemanasan.
Besar kalor yang mengalir tiap satuan waktu dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
Q =h.A.ΔT t
Q/t =aliran kalor=laju kalor secara konveksi (Joule/s)
h=koefisien konveksi (Joule/s.m². ℃)
A=luas permukaan benda yang kontak dengan fluida (m²)
ΔT=perubahan suhu (℃)
Perpindahan kalor secara radiasi (pancaran) adalah perpindahan kalor tanpa zat perantara. Berdasarkan hukum Stefan-Boltzmann, jumlah energi yang dipancarkan tiap satuan luas dan tiap satuan waktu berbanding llurus dengan pangkat empat suhu mutlaknya.
W=e.σ. T⁴
W=Q/A.t= energi yang dipancarkan tiap satuan luas dan tiap satuan waktu
(Joule/m².s atau watt/m²)
e=emisitivitas (tanpa satuan), 0 < e ≤ 1
σ=konstanta Stefan-Boltzmann=5,67 x 10⁻⁸ watt/m².K⁴
T=suhu mutlak benda (K)
Jika e=1, maka benda hitam sempurna sebagai penyerap dan pemancar energi terbaik.
Jika e=0, maka benda merupakan penyerap buruk, tetapi pemantul energi yang sempurna.
apabila suhu di sekeliling benda yang berpijar Ts, maka besar energi yang dipancarkan seperti persamaan berikut :
W=e.σ. (T⁴ - Ts⁴)
Demikian materi Suhu Dan Kalor yang dapat dirangkum. Contoh soal dan latihan soal tentang materi ini akan kami sertai di artikel tersendiri.
0 Komentar